• Terdampar di Kost Khusus Akhwat (5)


    Malam itu selepas semua nya melaksana kan sholat isya berjama'ah, mereka berkumpul di ruang tengah untuk menonton televisi sambil bersenda gurau dalam suasana hangat. Ummu Sholihat menanyakan tentang kuliah kepada Ukhti Farah dan Ukhti Alya, Ustad Hafid menanyakan tentang bagaimana perkembangan urusan pertanahan kepada randy, sudah sampai mana masalah yang ia uruskan.


    Ukhti Farah sambil menonton televisi dan diselangi mengobrol dengan Ummu Sholihat atau Ukhti Alya, ia sesekali mencuri-curi pandang pada arah selangkangan randy, ia terlihat mengamati keadaan sarung yang randy kenakan, sambil membayang kan apa yang ada di dalam sarung randy.


    Ummu Sholihat beberapa kali menguap menandakan ia sudah ngantuk, begitu pun Ustad Hafid yang terlihat sudah tidak bisa menahan kantuk, akhir nya mereka pun berpamitan untuk pergi ke kamar nya untuk tidur.

    Ukhti Alya yang malam kemarin habis begadang mengerjakan tugas pun sudah terlihat mengantuk dan tak lama ia pun berpamitan untuk pergi ke kamar nya, sambil menyuruh Ukhti Farah untuk cepat tidur pula, tapi Ukhti Farah berkata ingin menuntaskan film yang ia saksikan dulu di televisi.

    Kini tinggal randy dan Ukhti Farah berdua di ruang tengah, menonton televisi sambil sedikit-sedikit berbincang dengan tetap ada rasa malu-malu. Ukhti Farah terluhat agak canggung berdua dengan randy, namun randy merasa ini kesempatan terbaik untuk sedikit menambah kedekatan dengan Ukhti Farah


    Tanpa disangka-sangka....Ukhti Farah menanyakan sesuatu pada randy, tentang apa yang di lakukan nya ketika ia masturbasi tempo hari itu di ruangan ini.

    Ukhti Farah : Akhi...hmmm ana waktu itu liat Akhi...di sini..sambilll....
    Randy : hah? sambil apa ya ukhti?
    Ukhti Farah : sambil itu akh.....pegang-pegang kelamin antum sendiri.... 

    ucap Ukhti Farah sambil menundukan kepala nya karena malu.

    Randy : hah?? jadi kemarin itu anti liat ana lagi masturbasi disini??
    Ukhti Farah : hmmm iya akhi dari yang ana lihat di internet nama nya masturbasi....tapi afwan akh ana ga sengaja lihat nya.
    Randy : tapi gimana bisa ukh, anti kan kemaren pergi ke kampus?
    Ukhti Farah : iya akh..tapi waktu itu ana balik lagi ke rumah untuk mengambil handphone yang ketinggalan, ga sengaja liat antum lagi itu disini..
    Randy : ohh gitu....hmm afwan ya ukh...ana waktu itu pun khilaf karena ga tau kenapa nafsu ana naik
    Ukhti Farah : i...iya gpp kok akhi, wajar dan manusiawi

    Ukhti Farah masih menunjukan sikap yang malu-malu dengan sesekali menatap mata randy

    Randy : hmmm berarti anti waktu itu liat penis ana dong ukh?
    Ukhti Farah : i....iiya akhi..
    Randy : hmmmm menurut anti gimana zakar ana? besar ga ukhti? hehe

    Randy mulai berani menggoda Ukhti Farah karena melihat gelagat Ukhti Farah yang belum terlihat untuk pergi meninggalkan obrolan yang mulai mesum ini.

    Ukhti Farah : Astagfirullah akhi......ga baik bertanya begitu
    Randy : hehe ana kan cuma tanya ukhti.....lagian anti duluan kan yang bertanya soal ini pada ana
    Ukhti Farah : i...iya sih, tapi itu kan ana cuma ingin tau.....tapi..
    Randy : tapi apa ukhti?
    Ukhti Farah : hmmm itu...zakar antum..
    Randy : hehe kenapa dengan zakar ana ukh?
    Ukhti Farah : hmmm ...besar akh..
    Randy : hehe anti suka?
    Ukhti Farah : ga tau akh...
    Randy : hehe hmm ukhti....boleh ana pindah kesitu duduk nya?
    Ukhti Farah ? kenapa akh? kan sama aja tetap keliatan televisi nya
    Randy : gpp ukh, pengen aja duduk berdekatan dengan anti 
    Ukhti Farah : Astagfirullah jangan akhi


    Randy lalu berpindah tempat duduk ke sofa di sebelah sofa yang di duduki oleh Ukhti Farah, Ukhti Farah terlihat agak gugup menghadapi situasi ini, ingin rasa nya segera beranjak masuk ke kamar nya tapi ada sesuatu dalam diri nya yang membuat ia tetap tertahan dalam ruangan itu berdua dengan randy.


    Randy menawarkan Ukhti Farah untuk bisa meliat penis nya sekali lagi, tapi Ukhti Farah buru-buru menolak nya padahal dalam hati nya ingin sekali melihat nya lagi, karena itu yang akhir-akhir ini dalam pikiran nya, bahkan kalau bisa bukan hanya melihat nya, tapi menyentuh dengan tangan nya.

    Randy : hehe iya gpp kalo ga mau liat lagi...
    Ukhti Farah : hmmm

    Situasi yang mulai berpindah suasana ini membuat penis randy menyeruak bangun dari tidur nya, mengeras sedikit-sedikit membuat sebuah tonjolan yg terlihat dari luar sarung yg dikenakan nya. Hal itu membuat Ukhti Farah semakin gugup dan mulai berkeringat, tapi ia tak juga beranjak dari tempat duduk nya, hal itu membuat randy semakin berani menggoda Ukhti Farah.

    Randy : hmm ukhti....
    Ukhti Farah : ya akhi?
    Randy : anti pindah duduk disini dong

    Sambil menepuk sofa menandakan untuk agar Ukhti Farah berpindah tempat duduk ke sisi nya. Ukhti Farah menunduk sambil terlihat menimang-nimang sesuatu, namun akhir nya mengangkat bokong nya dari sofa dan berdiri...melangkah kan kaki untuk berpindah tempat duduk ke sisi randy.

    Randy sangat kegirangan dalam hati nya, lalu mulai mengeluarkan SSI nya (speak-speak iblis)

    Randy : anti cantik banget ukhti...pasti banyak di kampus ikhwan-ikhwan yang suka sm anti
    Ukhti Farah : biasa aja akhi, antum terlalu memuji
    Randy : anti pernah pacaran ukh?
    Ukhti Farah : belum pernah akhi, pacaran itu haram tidak ada dalam islam
    Randy : betul ukhti, tapi bagaimana kalau ada ikhwan yang berniat mengajak anti taaruf?
    Ukhti Farah : hah? siapa akhi?
    Randy : ya belum tau sih siapa, ini kan cuma misal nya
    Ukhti Farah : ohhh..hmmm kalau ahklah ikhwan itu baik dan agama nya juga bagus kenapa ngga akhi, tapi ana ingin selesaikan kuliah dulu.
    Randy : alhamdulillah kalo gitu ukhti

    Sedikit-sedikit randy semakin merapatkan posisi duduk nya kepada Ukhti Farah, Ukhti Farah pun tak keberatan melihat pergerakan randy yang semakin merapatkan posisi duduk nya, membuat paha mereka bersentuhan dari luar pakaian nya masing-masing.

    Randy : malam ini dingin ya ukh, angin nya besar
    Ukhti Farah : iya akhi....sudah mulai masuk musim penghujan
    Randy : kalo dingin gini hormon testosteron ana suka naik ukh, apalagi ditambah lagi deket sm anti

    Bersamaan dengan randy yang melirik ke arah penis nya yang semakin tegak, memperlihatkan posisi sarung nya  yang mirip seperti anak laki-laki yang baru saja di sunat, memakai penyangga penis di dalam sarung, tapi ini karena penis nya yg mengacung tegak ke atas. Ukhti Farah pun meilirik ke arah pangkuan randy dan terhentak kaget melihat nya.

    Ukhti Farah : Astagfirullah akhi....
    Randy : ukhti....cantik banget malem ini, wangi.....

    Sambil randy mulai mendekat kan wajah nya...semakin dekat pada Ukhti Farah, mencium aroma jilbab Ukhti Farah


    Randy : iya ukhti.....makin keras sesuatu di dalam sarung ana

    Ukhti Farah menjawab dengan sebuah tatapan ke arah mata randy, dibalas oleh randy yang semakin mendekat kan wajah nya pada Ukhti Farah...semakin dekat dan mulai mengecup bibir Ukhti Farah dengan lembut.

    Ukhti Farah : ehh..jangan akhi...ini dosa

    Ukhti sedikit menjauh kan bibir nya dari bibir randy dan terlihat gemetar, namun dalam diri nya tak bisa dipungkiri  ingin sesuatu yang lebih dari ini.

    Randy : kenapa ukhti? 

    Randy mengangkat dagu ukhti farah lalu mulai berhadapan wajah kembali dan mulai mencium nya lagi, lebih dalam tapi ukhti farah tetap belum membalas ciuman randy, nafas nya mulai berat dan tak teratur, randy menenangkan nya dengan menaruh tangan nya di atas paha ukhti farah lalu mengelus-elus nya lembut

    Ukhti Farah : ouucchhh akhi...

    Ukhti farah mulai membalas lumatan randy dengan lidah nya, mereka saling bergelut lidah dengan memejam kan mata


    Mereka berciuman semakin liar dan panas, ukhti farah bergerak semakin liar, memeluk tubuh randi dan sesekali dengan sengaja menyentuh kan tangan nya ke tonjolan di sarung randy, karena ia masih malu - malu untuk langsung meremas penis randy dari balik sarung nya.

    Randy mengangkat tubuh ukhti farah lalu menduduk kan ukhti farah di pangkuan nya.

    Randy : ughhh sini ukhti duduk di pangkuan ana
    Ukhti Farah : aaaahhh iya akhi


    Akhwat shalehah berjilbab lebar itu semakin larut dalam lautan birahi, semakin tersesat kedalam lorong-lorong yang berbelok-belok, gelap dan tak tentu arah, akal sehat nya sudah terpenuhi oleh syahwat.




    Bersambung dulu ya guys...



  • 0 komentar:

    Posting Komentar