• Terdampar di Kost Khusus Akhwat (7)


    Kekagetan Ukhti alya semakin bertambah melihat setiap gerakan ukhti farah yang semakin nakal, ia tak menyangka seorang ukhti farah yang sehari-hari nya adalah akhwat shalehah berhijab dan berkacamata minus, menjadi liar tingkah laku nya seperti perempuan haus sex.

    Di satu sisi ia kagum juga dengan ukuran penis randy yang memang besar, diameter nya, panjang nya, sungguh indah bentuk nya, memang ukhti alya adalah seorang akhwat berjilbab juga, tapi predikat akhwat nya itu belum lama ia dapat kan, setelah ia diterima masuk kampus islam  ia berubah menjadi seorang akhwat berjilbab, dari awal nya seorang gadis kota yang selalu berpakaian modis, jilbab yang ia pakai sekarang pun termasuk model jilbab yang modis, tapi sungguh ia ingin berubah seiring dengan keinginan nya untuk menjadi guru agama islam dengan masuk ke perguruan tinggi islam di kota S.

    Dan tak dapat dipungkiri juga, ukhti alya sudah mengenal seks ketika ia murid SMU, ia terjebak oleh mantan pacar nya kala itu yang merayu nya untuk berhubungan badan, disitu lah awal ukhti alya merasakan nikmat nya bercinta, walau sebelum itu pun ia pernah menonton film-film porno di internet secara diam-diam, dan bermasturbasi di kamar nya jika syahwat nya sedang naik.

    Kala itu pun, ingin rasa nya ia segera pergi meninggalkan aktivitas mesum dua orang itu, tapi nafsu nya berkata lain, ia sangat penasaran dengan apa yang terkadi berikut nya ditambah bagian sensitif ukhti alya sudah sangat terangsang melihat aktivitas mereka, ingin rasa nya bergabung bersama ukhti farah untuk menjilati penis randy, tapi bathin nya terus melarang nya, di sisi lain vagina ukhti alya sudah mulai mengeluarkan lendir basah, ia dapat merasakan kalau celana dalam yang ia kenakan sudah mulai basah padahal ia belum menyentuh nya sedikit pun.


    Ukhti alya semakin merasakan nafsu nya naik tak terkendali, ia meraba payudara dari luar kaos yang ia kenakan, meremas nya, sambil tangan lain sedikit-sedikit mengelus-elus vagina dari luar celana nya. puting nya mengeras, vagina nya mulai basah, becek di dalam celana dalam.

    Apalagi begitu melihat kelakuan randy yg menjambak jilbab di kepala ukhti farah dan menaik turunkan kepala ukhti farah dengan kasar, mengeluar masukan penis nya di mulut ukhti farah, seakan-akan mulut ukhti farah adalah sebuah fleshlight.

    Randy : aaahhhh ukhti...nikmat banget kontol ana di dalem mulut anti, basah...hangat uuhhh
    Ukhti farah : hhooolllmmpphh hhoolllllppmmhh

    Ukhti farah tak bisa menjawab karena mulut nya penuh dengan penis randy, ia hanya bisa memukul-mukul kan tangan nya ke sofa kalau randy menekan kepala nya terlalu kencang sehingga tenggorokan nya tersodok oleh kepala penis randy.

    Lalu randy meremas dan menjambak jilbab di kepala ukhti farah kembali, dan menarik nya keatas sehingga kepala nya ikut tertarik, wajah nya menengadah, setelah senyum sejenak pada ukhti farah, randy menekan kembali kepala ukhti farah dan menaruh nya kebawah, ke arah biji penis randy yang menggantung.

    Randy : ouuuhh ukhti.....ini biji kontol ana, ayo jilat yaa, emut biji kontol ana uuhhh
    Ukhti farah : aaaaahhh baik akhi

    Ukhti farah menjilati biji penis randy dengan telaten, sambil randy memain kan batang penis nya sendiri, sesekali randy bermain-main dengan menyelipkan penis nya ke kacamata ukhti farah, atau memukul-mukul kan batang penis nya ke kepala, jilbab, dan wajah ukhti farah, hingga ia beberapa kali harus membetulkan posisi kacamata nya yang miring setelah terkena penis randy.


    Randy : aaaaaaahh ukhti..anti bener-bener haus kontol...akhwat binal....
    Ukhti farah : tapi akhi suka kaan?
    Randy : sukaa bangett, ukhti lonte
    Ukhti farah : lonte itu apa akhi?
    Randy : lonte itu ya akhwat kayak anti ini, haus kontol
    Ukhti farah : uhhhh kalo gitu ana ingin jadi akhwat lonte akhi, lonte buat kontol nya akhi


    Sementara itu ukhti alya semakin konstan memainkan vagina nya dari luar celana yang dikenakan nya, ia mencolok-colok vagina nya sendiri hingga vagina menjadi sangat basah. Ukhti alya membayang kan andai saja ia di posisi ukhti farah sekarang, dapat memainkan penis randy dengan puas seperti itu.

    Akhi randy : ukhti, ana pengen liat tubuh ukhti, buka dong baju nyaa
    Ukhti farah : tapi ana malu akhi
    Randy : ahh ga usah malu, kan cuma kita berdua disini ukhti
    Ukhti farah : iya ana malu sm antum, ana belum pernah telanjang di depan ikhwan
    Randy : gpp ga usah malu, ukhti kata nya pengen jadi lonte, masa lonte malu-malu gitu
    Ukhti farah : hmmmm iya baik akhi

    Ukhti farah lalu mencopot pakaian nya satu persatu sembari berdiri di depan randy, hingga bra dan celana dalam nya pun ia copot padahal randy belum menyuruh untuk mencopot dalaman pakaian ukhti farah,

    Ukhti farah : akhi, jilbab nya jangan di copot ya, aurat
    Randy : hehe iya ukhti, ana ga nyuruh anti buat mencopot jilbab anti kok
    Ukhti farah : hehe iya akhi
    Randy : uhhhhh tubuh anti mulus banget ukhti, memek anti lebat yaa bulu nya....jarang di cukur ya?
    Ukhti farah : iya akhi hehe...sudah jangan di perhatikan begitu akhi.....ana malu
    Randy : memek anti basah yaa ukhti
    Ukhti farah : iya vagina ana basah akhi
    Randy : apa shi vagina ga seru banget, ini memek nama nya ukhti bukan vagina
    Ukhti farah : hmmm i..iya akhi
    Randy : coba sekali lagi, ini apa nama nya?

    sembari randy mengelus-elus vagina ukhti farah

    Ukhti farah : aaaahhhh geliii akhi...iyaaaa akhi, memek....memek ana basahh aaaahhh nikmat akhi memek ana
    Randy : uhhh basah banget.....coba anti maenin memek pake tangan sendiri di depan ana



    Randy : ughhhh ayo balik badan ukhti.....ana pengen liat pantat ukhti
    Ukhti farah : uhh baik akhi..

    Ukhti farah lalu membalik kan badan nya memperlihatn kan bokong nya kepada randy sambil ia merangkak nakal.



    Bersambung guys ke part 8



  • 0 komentar:

    Posting Komentar